Selasa, 24 September 2013

RESUME BAB I : DASAR PERTIMBANGAN, KEBIJAKAN, DAN KONSEP KEBERBAKATAN DAN KREATIVITAS



A.      Dasar Pertimbangan untuk Pengembangan Kreativitas
1.       Hakikat Pendidikan
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu dimana tujuan pendidikan pada umumnya ialah menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal. Pendidikan juga bertanggung jawab untuk mengidentifikasi bakat berbeda yang dimiliki bagi anak-anak yang disebut “anak berbakat”. Namun sekarang telah disadari bahwa yang menentukan keberbakatan bukan hanya intelegensi melainkan juga kreativitas dan motivasi.
2.       Kebutuhan akan Kreativitas
Penekanan yang nyata dalam pendidikan sekarang ini adalah lebih pada hafalan dan mencari satu jawaban yang benar terhadap soal-soal yang diberikan. Guilford menekankan betapa penelitian dalam bidang kreativitas sangat kurang dan sangat perlu untuk dikembangkan bagi kepentingan dunia ilmu pengetahuan.
3.       Kendala dalam Pengembangan Kreativitas
Salah satu kendala konseptual utama terhadap studi kreativitas adalah pengertian tentang kreativitas sebagai sifat yang diwarisi oleh orang yang berbakat luar biasa atau genius. Kemudian juga ‘gerakan kreativitas’ itu sendiri masih terletak pada alat-alat ukur yang dipakai di sekolah-sekolah. Selain itu,kendala juga terletak pada kesulitan merumuskan konsep kreativitas itu sendiri.
4.       Hubungan Kreativitas- Inteligensi
Guilford menyatakan bahwa pengembangan kreativitas sangat bermakna bagi pengembangan potensi anak secara utuh dan bagi kemajuan ilmu pengetahuan. Penelitian Utami Munandar membuktikan bahwa tes kreativitas sebagai dimensi fungsi kognitif tetapi kreativitas juga menunjukkan hubungan yang bermakna dengan inteligensi.
5.       Peran Inteligensi dan Kreativitas Terhadap Prestasi Sekolah
Torrance, Getzels dan Jackson, dan Yamamoto menyatakan bahwa kelompok siswa yang kreativitasnya tinggi tidak berbeda dengan prestasi sekolah dari kelompok siswa yang inteligensinya relatif lebih tinggi.
6.       Sikap Kreatif sebagai Non-Apitude Trait dari Kreativitas
Sejauh mana seseorang mampu menghasilkan prestasi kreatif ikut ditentukan oleh ciri-ciri non-aptitude (afektif). Pengembangan kreativitas tidak hanya memperhatikan pengembangan kemampuan berpikir kreatif tetapi juga pemupukan sikap dan ciri-ciri kepribadian kreatif.
7.       Sikap Guru dan Orang Tua Mengenai Kreativitas
Pendidik (guru dan orang tua) masih kurang dapat memahami arti kreativitas (yang meliputi aptitude dan non-aptitude traits) dan bagaimana mengembangkannya pada anak dalam tiga lingkungan pendidikan yaitu di rumah, di sekolah, dan di dalam masyarakat.
B.      Dasar Pertimbangan untuk Pendidikan Anak Berbakat
1.       Keterbakatan tumbuh dari proses interaktif antara lingkungan yang merangsang dan kemampuan pembawaan dan prosesnya.
2.       Pendidikan hendaknya memberikan kesempatan yang sama kepada semua anak dalam mengembangkan potensinya.
3.       Jika anak berbakat dihambat dalam perkembangannya, makan akan menjadi “underachiever”.
4.       Pengadaan program yang memadai bagi anak berbakat mampu menghasilkan hubungan sosial dan sikap yang lebih baik terhadap diri sendiri dan orang lain.
5.       Kebanyakan anak dan remaja berbakat menjadi membentuk konsep diri yang negatif terhadap dirinya.
6.       Jika pendidikan ini dapat dikembangkan, mereka akan mampu menunjukkan peningkatan yang nyata dalam prestasi.
7.       Mereka yang berbakat akan memberikan sumbangan yang bermakna kepada masyarakat dalam semua bidang usaha manusia.
8.       Dari sejarah tokoh, memang ada diantara mereka yang tidak menonjol dalam prestasi, namun berhasil dalam hidup.
C.      Kebijakan
1.       Kebijakan tentang Pelayanan Pendidikan Anak Berbakat
Pendidikan anak berbakat atau juga disebut sebagai anak dengan kemampuan dan kecerdasan luar biasa dinyatakan dalam : UU RI Nomor 2 tahun 1989, Pasal 24, dan GBHN 1993.
2.       Kebijakan tentang Pengembangan Kreativitas
GBHN 1993 menekankan bahwa pendidikan nasional juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang cerdas, kreatif, dan terampil.
3.       Peranan Kreativitas dalam Program Pendidikan Anak Berbakat
Meningkatkan kreativitas merupakan bagian integral dari kebanyakan program untuk anak berbakat. Kreativitas hendaknya meresap dalam seluruh kurikulum dan iklim kelas.
D.      Konsep Kreativitas
1.       Kreativitas dan Aktualisasi diri
Salah satu konsep yang amat penting dalam bidang kreativitas adalah hubungan antara kreativitas dan aktualisasi diri. Kreativitas aktualisasi diri adalah kekreatifan yang umum “content free”.
2.       Konsep Kreativitas dengan Pendekatan Empat P
a.       Definisi pribadi : meliputi pengertian kreativitas ditinjau dari segi pribadi.
b.      Definisi proses : terkenal yaitu definisi Torrance tentang kreativitas yang pada dasarnya menyerupai langkah-langkah dalam metode ilmiah.
c.       Definisi produk : menekankan orisinalitas.
d.      Definisi press : menekankan pada dorongan internal maupun eksternal.
E.       Konsep Anak Berbakat dan Keberbakatan (Giftedness)
1.       Definisi USOE tentang Keberbakatan
Anak berbakat adalah mereka yang memiliki kemampuan baik secara potensial maupun yang telah nyata meliputi :
-          Kemampuan intelektual umum
-          Kemampuan akademik khusus
-          Kemampuan berpikir kreatif-produktif
-          Kemampuan memimpin
-          Kemampuan dalam salah satu bidang seni
-          Kemampuan psikomotor
2.       Konsepsi Renzulli tentang Keterbakatan
Menurut Three-Ring Conception dari Renzulli keterbakatan merupakan keterpautan antara kemampuan umum di atas rata-rata, kreativitas di atas rata-rata, dan pengikatan diri terhadap tugas atau motivasi internal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar