Pendekatan 4P Dalam Pengembangan Kreativitas
Setiap
orang pada dasarnya memiliki bakat kreatif dan kemampuan untuk
mengungkapkan dirinya secara kreatif,meskipun dalam proses
pengungkapannnya berbeda-beda,tetapi yang penting ialah bahwa bakat
tersebut perlu dikembangkan dan ditingkatkan.
Kreativitas
itu bermakna dalam hidup manusia dan ada beberapa alasan mengapa
kreativitas perlu dipupuk sejak dini menurut Prof.Dr.Utami Munandar
dalam buku pengembangan kreativitas anak berbakat yaitu yang pertama, karena dengan bekreasi orang dapat mewujudkan dirinya dan menurut Maslow,1967 aktualisasi diri merupakan kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi dalm hidup manusia ,yang kedua,kreativitas
atau berfikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam
kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah yang merupakan bentuk
pemikiran yang sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam
pendidikan (Guilford,1967),yang ketiga,bersibuk diri
secara kreatif tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri dan bagi
lingkungan tetapi juga memberikan kepuasan kepada individu dan yang keempat,kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya.
Sehubungan dengan pengembangan kreativitas,kita juga perlu meninjau 4 aspek dari kreativitas ,yaitu pribadi,pendorong,proses dan produk yang juga mendasari terbentuknya suatu produk kreativitas yang saya buat sehubungan dnegan tugas mata kuliah kreativitas.
Aspek yang pertama ialah Pribadi,dimana
kreativitas adalah ungkapan dari keunikan individu dalam interaksi
dengan lingkungannya,ungkapan kreatif itu sendiri mencerminkan
orisinalitas dari indvidu tersebut dan dari ungkapan pribadi yang unik
inilah dapat diharapkan timbul ide–ide baru dan produk–produk yang
inovatif. Ada banyak teori yang berusaha menjelaskan pembentukan
kepribadian kreatif,tetapi disini akan dijelaskan dari 2 teori saja
yaitu teori psikoanalisa dan teori humanistik.
a. Teori Psikoanalisa
Teori – teori psikoanalisa melihat kreativitas sebagai hasil mengatasi suatu maslah,yang biasanya mulai di masa anak.
1. Teori Sigmud Freud ( 1856 – 1939)
mengatakan bahwa ciri kepribadian yang menetap pada lima tahun pertama
dari kehidupan,ia menjelaskan proses kreatif dari mekanisme pertahanan
yang merupakan upaya tidak sadar untuk menghindari kesadaran mengenai
ide-ide yang tidak menyenangkan atau yang tidak dapat diterima
2. Teori Ernest Kris (1900 -1957) menenkankan
bahwa mekanisme pertahanan regresi beralih ke perilaku sebelumnya yang
akan memberi kepuasan,jika perilaku sekarang tidak berhasil atau tidak
memberi kepuasan yang juga sering muncul dalam tindakan kreatif.
Orang–orang kreatif adalah mereka yang paling mampu mengambil
bahan–bahan dari alam pikiran tidak sadar.
3. Teori Carl Jung (1875 – 1961) juga
percaya bahwa ketidaksadaran memainkan peranan yang amat penting dalam
kreativitas tingkat tinggi.Secara tidak sadar kita mengingat
pengalaman–pengalaman yang paling berpengaruh dari nenek moyang kita dan
dari ketidaksadaran kolektif ini timbul penemuan,teori,seni,dan
karya-karya baru lainnya.
b. Teori Humanistik
Berbeda
dari teori psikoanalisa,teori humanistik melihat kreativitas sebagai
hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi dan kreativitas dapat
berkembang selama hidup dan tidak terbatas pada lima tahun pertama.
1. Teori Abraham Maslow ( 1908 – 1970) manusia mempunyai naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan.Kebutuhan ini harus dipenuhi dalam urutan tertentu
2. Teori Carl Rogers ( 1902 – 1987) mengatakan
bahwa ada tiga kondisi dari pribadi yang kreatif yaitu : 1.
Keterbukaan terhadap pengalaman 2. Kemampuan untuk menilai situasi
dengan patokan pribadi seseorng dan 3. Kemampuan untuk bereksperimen
,untuk bermain dengan konsep – konsep.
Setiap
orang yang memiliki ketiga ciri ini kesehatan psikologisnya sangat
baik. Orang ini berfungsi sepenuhnya,menghasilkan karya–karya kreatif
dan hidup secara kreatif.Ketiga ciri ini juga merupakan dorongan dari
dalam untuk berkreasi
Ciri
– ciri seseorang yang mempunyai kepribadian kreatif ditunjukan dengan
rasa ingin tahu dan dalam melakukan sesuatu tidak terlalu menghiraukan
kritik atau ejekan dari orang lain,orang yang inovatif berani untuk
berbeda.Seperti yang dikatakan Treffinger bahwa pribadi yang
kreatif biasanya lebih terorganisasi dalam tindakan.Seperti yang saya
alami saat pertama kali diberikan tugas disitu saya mulai mencari suatu
ide untuk membuat tugas tersebut dan saya memikirkannya matang – matang
dan mepertimbangkan apakah hasil kreatifitas saya cukup menarik,ide- ide
spontan yang muncul dari diri saya membuat saya lebih berusaha berfikir
untuk membuat suatu bentuk kreatifitas dari kertas tersebut.Awalnya
saya mendapat ide untuk membuat sesuatu,tetapi setelah dipertimbangkan
sepertinya itu terlalu biasa dan saya memutuskan untuk mencari ide yang
lain untuk membuat sesuatu yang lebi rumit yang berbeda dari yang
lainnya.
Aspek yang kedua ialah Pendorong (Press)
bakat kreatif seseorang akan terwujud jika ada dorongan dari lingkungan
ataupun jika ada dorongan yang kuat dari dalam dirinya untuk
menghasilkan sesuatu.Doronga ini merupakan motivasi primer untuk
kretaivitas ketika individu membentuk hubungan – hubungan baru dengan
lingkungannya dalam upaya menjadi dirinya sepenuhnya (Rogres,dalam Vernon ,1982).Dalam
hal pembuatan tugas kreatifitas saya juga,mendapat dorongan dari
lingkungan yaitu dari teman – teman saya yang juga memberikan beberapa
masukan ide-ide kepada saya dalam membuat tugas tersebut tetapi saya
juga mendapatkan dorogan yang kuat dari dalam diri saya untuk
mengerjakan tugas tersebut dikarenakan saya harus dapat mengerjakan
tugas tersebut dalam waktu yang kurang dari seminggu ditambah lagi saya
kurang mengerti dengan apa yang seharusnya dibuat untuk tugas itu yang
dikarenakan saya tidak masuk dipertemuan pertama.
Kemudian aspek yang ketiga ialah Proses.
Proses dimana saat kita melakukan pembuatan produk kretaivitas.Saya
sendiri dalam proses pembuatan produk kreatif tersebut melalui beberapa
langkah – langkah yang dibuat oleh Wallas (1926),adapun langkah – langlah proses kreatif menurut Wallas dan bukunya The Art of Thought (Piirto,1992) yang sampai sekarang masih banyak diterapkan dalam pengembangan kreativitas yang meliputi 4 tahap:
1.Tahap
persiapan ,dimana seseorang mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah
dengan belajar berfikir,mencari jawaban dan bertanya kepada
orang,dimana pada saat itu saya mulai berfikir ingin membuat apa dan
bertanya meminta masukan juga kepada beberapa teman saya untuk membantu
saya menemukan ide–ide
2.Tahap
inkubasi dimana pada tahap ini saya sudah mulai memikirkan beberapa
ide – ide yang sudah saya dapat dan saya mulai memikirkannya secara
tidak sadar dan pada tahap ketiga yaitu
3.Tahap iluminasi yang sudah timbul inspirasi atau gagasan baru untuk menghasilkan produk kreatifitas tersebut
4.Tahap
yang terakhir ialah tahap verifikasi atau tahap evaluasi yaitu ide saya
itu harus dipikirkan apakah realistis atau tidak ,diperluka pemikiran
divergensi(pemikiran kretaif) dan pemikiran konvergensi ( pemikrian
kritis)
Dan yang terakhir,aspek yang keempat ialah Produk
,kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan produk kreatif yang
bermakna ialah kondisi pribadi dan kondisi lingkungan ,yaitu sejuah mana
keduanya mendorong (press) seseorang untuk melibatkan dirinya dalam
proses kreatif.dengan dimilikinya bakat dan ciri – ciri pribadi yang
kreatif dan dengan dorongan internal maupun eksternal untuk bersibuk
diri secara kreatif,maka produk- produk kreatif yang bermakna dengan
sendirinya akan timbul.
Istilah
produk dalam hal ini tidak terbatas pada produk komersial,tetapi
meliputi keragaman dari benda atau gagasan,konsep kreativitas yang baru.
Besemer dan Treffinger menyarankan bahwa produk kreatif dapat digolongkan menjadi tiga kategori yaitu :
1. Kebaruan
( novelty) : sejauh mana produk itu baru dan produk itu orisinal dalam
arti sangat langka diantara produk – produk yang dibuat oleh orang –
orang dengan pengalaman dan pelatihan yang sama yang dapat menimbulkan
kejutan dan orang kaget dengan produk tersebut.
2. Pemecahan
(resolution) : sejauh mana produk itu memenuhi kebutuhan dari situasi
bermasalah.Produk itu juga harus bermakna menurut para pengamat,karena
memenuhi kebutuhan dan berguna karena dapat diterapkan secara praktis.
3. Kerincian
(elaboration) dan sintesis : sejauh mana produk itu menggabung unsur –
unsur yang tidak sama menjadi keseluruhan yang canggih.Lima kriteria
untuk menilainya ialah : produk itu harus organis,elegan,kompleks,dapat
dipahami dan menunjukkan keterampilan yang baik.
Dengan
demikian melalui pendekatan 4P kita dapat terus mengembangkan
kreativitas yang ada dalam diri kita untuk membuat sesuatu hal yang
kreatif dan berguna :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar