Pengertian Intelegensi Menurut Ahli
PENGERTIAN
INTELIGENSI
Menurut Alfred Binet (1857-1911) & Theodore Simon, inteligensi terdiri dari tiga komponen,
yaitu kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau tindakan, kemampuan untuk
mengubah arah tindakan bila tindakan itu telah dilaksanakan, dan kemampuan
untuk mengritik diri sendiri (autocriticism).
Lewis Madison Terman pada tahun 1916 mendefinisikan inteligensi sebagai kemampuan seseorang
untuk berpikir secara abstrak.
H. H. Goddard pada
tahun 1946 mendefinisikan inteligensi sebagai tingkat kemampuan pengalaman
seseorang untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dan untuk
mengantisipasi masalah-masalah yang akan datang.
V.A.C. Henmon
mengatakan bahwa inteligensi terdiri atas dua faktor, yaitu kemampuan untuk
memperoleh pengetahuan dan pengetahuan yang telah diperoleh.
Baldwin pada tahun
1901 mendefinisikan inteligensi sebagai daya atau kemampuan untuk memahami.
Edward Lee Thorndike (1874-1949) pada tahun 1913 mendefinisikan inteligensi sebagai kemampuan
dalam memberikan respon yang baik dari pandangan kebenaran atau fakta.
George D. Stoddard pada tahun 1941 mendefinisikan inteligensi sebagai kemampuan untuk
memahami masalah-masalah yang bercirikan mengandung kesukaran, kompleks,
abstrak, ekonomis, diarahkan pada suatu tujuan, mempunyai nilai sosial, dan
berasal dari sumbernya.
Walters dan Gardber pada tahun 1986 mendefinisikan inteligensi sebagai suatu kemampuan atau
serangkaian kemampuan-kemampuan yang memungkinkan individu memecahkan masalah,
atau produk sebagai konsekuensi eksistensi suatu budaya tertentu.
Flynn pada tahun
1987 mendefinisikan inteligensi sebagai kemampuan untuk berpikir secara abstrak
dan kesiapan untuk belajar adari pengalaman.
David Wechsler,
intelegensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara
rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Secara garis besar dapat
disimpulkan bahwa intelegensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan
proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu, intelegensi tidak dapat
diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan
nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar