RAYMOND
B CATTEL
oleh : Muhammad Ikhwan Nasution
Raymond
B Cattel merupakan seorang psikolog asal Inggris. Dia mengungkapkan bahwa personality
is that which permits a prediction of
what a person will do in a given situation, maksudnya Cattel
berpendapat bahwa kepribadian yang ada pada individu dapat memprediksi sikap
yang akan diambil oleh individu tersebut pada situasi yang ada (tertentu).
Cattel mengungkapkan bahwa kepribadian seseorang terdiri dari bermacam-macam
trait. Kepribadian juga merupakan suatu bentuk dari struktur trait yang
kompleks. Trait sendiri merupakan sifat atau kecenderungan dari individu untuk
berperilaku.
Cattel terkenal dengan teori
analisis faktornya terhadap kepribadian, dia membagi kepribadian melalui
beberapa macam trait, adapun pembagian trait menurut Cattel yaitu Common
Traits, Unique Traits, Ability Trait, Temperament Trait, Dynamic Traits,
Surface Traits, Source Traits, Constitutional Traits, dan
Environmental-Mold Traits. Dari trait tersebut dibagi menjadi empat
kategori lagi
1. Common Traits dan
Unique Traits
Common Traits merupakan
suatu sifat yang dimiliki oleh setiap individu, namun memiliki tingkat yang
berbeda antar individu. Contohnya intelegensi, setiap orang pasti memilikinya,
namun intelegensi antar individu berbeda.
Unique
Traits merupakan suatu sifat atau karakter diri dari
individu yang lekat pada dirinya, dan ini menjadikan individu tersebut berbeda
antar individu satu dengan yang lainnya. Contohnya ada individu yang menyukai
permainan sepakbola namun juga ada yang tidak menyukainya.
Kedua
trait ini merupakan kategori trait kepemilikan, maksudnya bahwa setiap orang
pasti memiliki kedua trait ini, dan disetiap individu kepemilikan kedua trait
ini tidaklah sama tingkatannya.
2. Ability, Temperament, dan
Dynamic Traits
Trait
ini merupakan trait modalitas ekspresi, trait ini berisikan tentang kemampuan
individu, emosi, serta motivasi individu dalam berperilaku.
Ability
trait menggambarkan bagaimana kemampuan individu dalam
memecahkan suatu persoalan dan juga keefektifan cara yang dilakukannya.
Temprament
trait menggambarkan bagaimana irama emosional yang ada
pada individu dalam menghadapi situasi tertentu/ situasi yang ada
Dynamic
trait merupakan suatu sikap yang mendorong individu
berperilaku atau bisa disebut sebagai motivasi individu dalam berperilaku.
Ambisius salah satu contohnya.
3. Surface Traits dan
Source Traits
Surface
trait merupakan sifat / karakter individu yang tampak,
sedangkan source trait merupakan faktor yang mendukung surface trait
tersebut atau bisa disebut juga faktor yang menjadi alasan bagaimana surface
trait tersebut muncul. Source trait merupakan sumber yang
menghasilkan sifat yang tampak.
4. Constitutional Traits and Environmental-Mold Traits
Constitutional
trait merupakan sifat yang berasal dari kondisi biologis individu, namun dalam
hal ini tidak selalu faktor bawaan (keturunan). Contohnya jika individu meminum
alkohol, maka dia akan bertingkah ceroboh (Schultz, 2009)
Environmental-Mold
trait merupakan hasil yang didapat dari pengaruh lingkungan sekitar individu
berada. Misalkan pada orang militer memiliki perilaku yang berbeda dengan orang
sipil biasa, orang militer (karir) cenderung bersikap keras.
16 PF (Personality Factor)
Cattel meneliti tentang sifat-sifat
manusia, dari penelitiannya dia menemukan tes kepribadian manusia yang disebutnya
dengan 16PF. Dari beribu-ribu bahkan jutaan sifat manusia, dia mengerucutkan
sifat-sifat yang ada menjadi 16, dari 16 faktor tersebut manurut Cattel
merupakan faktor primer.
1) Faktor
A (warmth – affectia)
2) Faktor
B (reasoning – intelligence)
3) Faktor
C (emosional stability – ego strength)
4) Faktor
E (dominance – submissiveness)
5) Faktor
F (liveliness – Surgency)
6) Faktor
G (consciousness)
7) Faktor
H (Social Boldness)
8) Faktor
I (Sensitivity)
9) Faktor
L (Vigilance)
10) Faktor
M (Abstractedness)
11) Faktor
N (Privateness)
12) Faktor
O (Apprehension)
13) Faktor
Q1 (Opened – Radicalism )
14) Faktor
Q2 (Reliance – sufficiency )
15) Faktor
Q3 (Perfectionism)
16) Faktor
Q4 (Tension)
Cattell
menjelaskan dinamika trait muncul sebagai salah satu klasifikasi trait. Dalam
sistem Cattell ada 3 macam sifat-sifat dinamik yang penting yaitu erg, sikap,
dan sentimen.
Erg
merupakan
motivasi dasar yang dimiliki oleh individu sejak dia dilahirkan (faktor bawaan)
dalam mencapai tujuannya. Erg ini menurut Cattel berupa dorongan primer seperti
lapar, haus, seks, dll. Cattel dalam penelitiannya membagi menjadi 11 macam erg
yaitu marah, daya tarik, rasa ingin tahu, rasa kesal/ jijik, gregariousness,
rasa lapar, perlindungan, keamanan, self-assertion, self-submission, seks.
Sikap
merupakan suatu tingkah laku yang muncul atas respon yang ada pada suatu
keadaan tertentu. Cattel mendefinisikan sikap ini secara luas, tidak hanya
berupa tingkah laku yang tampak, misalnya seperti suasana hati.
Sentimen
merupakan
suatu sifat yang terbentuk karena faktor lingkungan, hal ini termasuk dalam
environmental-mold trait karena pengaruh lingkungan sangat berperan besar dalam
membentuk sentimen ini.
Ketiga
hal ini sangat berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Ada yang berasal dari
faktor bawaan namun ada juga yang berasal dari pengaruh lingkungan. Antara erg
dengan sentimen ini yang akhirnya dapat memunculkan sikap dari individu dalam
berperilaku melalui proses belajar.
Perkembangan
kepribadian
Cattel
juga membagi tahap perkembangan kepribadian berdasarkan perkembangan masa hidup
TAHAP
INFANCY, 0-6 tahun
Periode
pembentukan ini merupakan yang terpenting dalam perkembangan kepribadian. Pada
tahap ini individu sangat dipengaruhi oleh orang tua dan saudara-saudaranya. Pengalaman
ini berupa cara makan serta cara individu tersebut dalam membuang kotoran (toilet
training). Pengaruh lingkungan keluarga tersebut juga membantu dalam membentuk
sikap sosial, kekuatan superego, perasaan aman dan tidak aman, sikap terhadap
otoritas, dan kemungkinan kecenderungan neurotic.
TAHAP
CHILHOOD, 6-14 tahun
Dalam
tahap ini, Ada awal kecenderungan untuk menuju kemandirian dari orang tua dan
meningkatnya identifikasi dengan teman sebayanya, tetapi pengaruhnya tidak
besar jika dibandingkan dengan periode sebelum dan sesudahnya.
TAHAP
ADOLESCENCE, 14-23 tahun
Ini
adalah periode yang paling menyulitkan dan menekan terhadap keadaan individu. Konflik
yang dialami pada umumnya seputar kemandirian, jati diri, dan seks.
TAHAP
MATURITY, 23-50 tahun
Tahap
ini ditandai dengan kesibukan, serta produktivitas individu. Secara umum orang
pada tahap ini mulai mempersiapkan karir, perkawinan, dan juga keluarga.
Kepribadian individu cenderung tidak mudah berubah, lebih stabil jika
dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Cattell juga menemukan hanya sedikit
perubahan minat dan sikap pada tahap ini.
TAHAP
LATE MATURITY, 50-65 tahun
Pada
tahap ini ada sedikit perkembangan kepribadian yang terjadi sebagai respon
terhadap perubahan fisik, sosial, dan psikologis. Kesehatan dan kekuatan
semakin menurun pada tahap ini, begitu pula dengan daya tarik pribadi. Individu
juga menilai kembali jati dirinya selama ini dan mencoba memperbaikinya untuk
menjadi pribadi baru.
TAHAP
ODL AGE, 65+
Tahap
final, individu mulai menyesuaikan diri akan kehilangan orang terdekat,
biasanya berupa tingkat ke-religiusitas meningkat. Tahap ini individu mulai
merasa cemas akan kehidupannya. Perasaan kesepian, tidak aman mulai ada kembali
dalam diri individu.
Assessment
dalam teori analisis faktor Cattel
Dalam
skala pengukuran kepribadian secara objektif menurut Cattel, Cattel menggunakan
tiga teknik assessment utama yang disebutnya L-data (life records), Q-data
(questionaires), dan T-data (tests).
L-data
merupakan teknik dimana peneliti meliput kehidupan subjek secara langsung di
kehidupan sehari-hari. Dalam L-data ini perilaku yang dilihat adalah perilaku
subjek yang tampak dan dapat dilihat pada observasi.
Q-data
ini merupakan teknik penelitian dari Cattel dengan menggunakan kuesioner dalam
penelitiannya yang digunakan untuk melihat serta menilai sifat, karekter subjek
yang tidak tampak.
T-data
merupakan tes yang digunakan Cattel agar penelitiannya tidak bersifat
subjektif. Dalam T-data ini Cattel berusaha se-objektif mungkin dalam
memperoleh data, Cattel menggunakan tes seperti rorschach, TAT (Thematic
Apperception Test).
KESIMPULAN
Pendeskripsian
Cattel mengenai kepribadian disini sangatlah kompleks, dan dia berusaha membuat
deskripsi tersebut se-objektif mungkin. Penelitiannya melibatkan banyak orang yang
membuktikan bahwa dirinya memang berusaha untuk mengetahui dan juga untuk
mendeskripsikan kepribadian tersebut. Cattel melihat kepribadian melalui banyak
faktor yang kemudian dikerucutkan menjadi lebih sedikit sehingga menjadi tes
16-PF tersebut. Disinilah letak keunikan teori Cattel yang berusaha untuk
mendeskripsikan kepribadian secara detail dan objektif.
Teori
Cattel ini memang sangat rumit dan sukar untuk dipahami, namun dengan banyaknya
data yang didapatkannya mengenai kepribadian, menjadikan teorinya semakin
valid, meskipun Cattel sendiri mengatakan bahwa tes kepribadian yang
didapatkannya bukanlah hasil yang valid, melainkan hanya berupa usaha untuk
mendeskripsikan tentang kepribadian.
Teori
Cattel juga meliputi banyak teori yang ada didalamnya, Cattel menggunakan
teori-teori pendahulunya sebagai rujukan serta untuk mendukung teorinya
tersebut. Berbeda dengan para pencetus teori kepribadian lainnya, Cattel disini
hanya berusaha untuk mengetahui kepribadian dari individu. Freud misalkan, dia
mendeskripsikan pengalamannya sendiri dan juga pengalaman dari praktek sebagai
seorang psikolog sebagai acuan teorinya. Data-data Cattel tentang teori
kepribadiannya merupakan hasil usahanya terhadap banyak orang hanya untuk
mengetahui kepribadian seseorang secara umum. Dalam membentuk teorinya Cattel
juga menggunakan berbagai macam tes, lalu juga pembagian faktor-faktor yang
membentuk kepribadian menjadi bermacam-macam trait. Cattel juga mengatakan
bahwa kepribadian yang ada pada individu tersebut bukanlah karena faktor bawaan
saja ataupun faktor lingkungan saja, melainkan antara faktor bawaan dengan
faktor lingkungan saling berhubungan dalam membentuk kepribadian individu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar