Analisis Diri terhadap Peranan keluarga , Sekolah, dan Masyarakat
Pendahuluan
Perilaku dan kepribadian
manusia sering kali dipengaruhi oleh adanya pengaruh dari internal maupun
eksternal. Pengaruh internal itu dapat berupa motivasi diri, self-esteem,
maupun self-efficacy, sedangkan pengaruh eksternal itu dapat berupa pengaruh
lingkungan. Lingkungan dapat menjadi peranan penting bagi perkembangan manusia.
Lingkungan itu dapat berupa keluarga, teman sebaya, guru, dan lain-lain. Pada kesempatan
kali ini saya akan mencoba menganalisis diri berdasarkan peranan-peranan yang
ada, seperti keluarga, lingkungan, masyarakat dan sekolah.
Rumusan Masalah:
1. Peranan apa yang penting dalam perkembangan diri saya?
2. Aspek seperti apa yang
menimbulkan perkembangan diri saya berdasarkan peranan sekolah, keluarga, dan masyarakat?1. Peranan apa yang penting dalam perkembangan diri saya?
1.Peranan Keluarga
Dalam membantu anak mewujudkan kreativitas mereka, anak perlu dilatih dalam keterampilan mereka, anak perlu dilatih dalam keterampilan tertentu sesuai dengan minat pribadinya dan diberi kesempatan untuk mengembangkan bakat atau talenta mereka. Pendidik terutama orang tua perlu menciptakan iklim yang merangsang pemikiran dan keterampilan kreatif anak, serta menyediakan sarana prasarana.
Dampak Sikap Orang tua terhadap Kreativitas Anak :
Ada beberapa faktor penentu bagaimana sikap orang tua secara langsung mempengaruhi kreativitas anak menurut Amabile;
j a. Kebebasan
Orang tua yang percaya untuk memberikan kebebasan kepada anak cenderung mempunyai
anak kreatif. Mereka tidak otoriter, tidak selalu mau mengawasi
anak, dan mereka tidak terlalu membatasi kegiatan anak. Mereka juga
tidak terlalu cemas mengenai anak mereka.
b. Respek
Anak yang kreatif biasanya mempunyai orang tua yang
menghormati mereka sebagai individu, percaya akan kemampuan mereka, dan
menghargai keunikan anak.
c. Kedekatan Emosional yang Sedang
Kedekatan emosional yang terlalu dekat dan yang bermusuhan
sama-sama memiliki dampak yang buruk bagi kreativitas anak.
d. Prestasi, Bukan Angka
Orang
tua mendorong anak untuk berusaha sebaik-baiknya dan menghasilkan
karya-karya yang baik. Tapi mereka tidak terlalu menekankan nilai
tinggi, melainkan mempunyai imajinasi dan kejujurn.
e. Orang Tua Aktif dan Mandiri
Bagaimana sikap orang tua terhadap diri sendiri amat penting, karena orang tua menjadi model utama bagi anak.
f. Menghargai Kreativitas
Anak akan cenderung melalukan hal-hal yang kreatif jika
diberikan dukungan dan dihargai atas apa yang dilakukan oleh anak.
Menurut saya, disini peranan kedua orang tua saya ialah orang tua yang otoritatif
dimana saya bisa mengeluarkan pendapat dengan bebas namun terarah karena
dibatasi dengan peraturan-peraturan yang sudah ditentukan sebelumnya. Orang tua
saya dapat menghargai pendapat yang saya berikan. Memberikan saya
kesempatan untuk mengungkapkan pendapat jika membahas suatu masalah.
Jika saya ingin mengambil keputusan dalam masalah pribadi, orang tua
saya dapat memberikan waktu kepada saya untuk berfikir mana yang terbaik
untuk diri saya namun akan selalu diarahkan oleh kedua orang tua. Jika
saya sudah yakin dan merasa bisa tanggung jawab akan keputusan yang akan
saya ambil, orang tua memberikan kebebasan kepada saya untuk mengambil
keputusan sendiri. Orang tua juga selalu mendorong saya untuk
mempertanyakan hal-hal yang tidak saya ketahui agar dapat menambah
wawasan terhadap diri saya sendiri. Mereka juga meyakinkan saya bahwa
apapun yang saya lakukan dan apapun yang saya hasilkan adalah bentuk
usaha yang patut mereka hargai. Orang tua saya selalu mendukung kegiatan
yang dari dulu saya jalani. Dari saya mengikuti kegiatan bela diri,
bermain alat musik, dan lainnya. Orang tua saya juga memberikan pujian
jika saya pantas untuk dipuji, jika saya berbuat kesalahan maka saya
akan dimarahi oleh mereka. Orang tua juga mendorong kemandirian kepada
saya untuk belajar dan bekerja. Harus memiliki rasa tanggung jawab untuk
melalukan pekerjaan apapun.
Dalam kegiatan mengajar sehari-hari dapat digunakan sejumlah strategi khusus yang dapat meningkatkan kreativitas.
Kondisi keluarga otoritatif yang dapat saya uraikan di atas,
menurut saya memungkinkan anak untuk membantu mengembangkan
kreativitasnya. Karena sikap kedua orang tua saya dapat mempengaruhi
perkembangan saya. Karna saya diberikan kebebasan namun tetap dikontrol
oleh orang tua saya, maka saya memiliki kebebasan untuk menjadi anak
kreatif bukan hanya di dalam lingkungan rumah saja, melainkan di luar lingkungan keluarga saya juga.
Peranan Sekolah
Semua
anak di sekolah memerlukan guru yang baik, tidak hanya anak berbakat.
Guru menentukan tujuan dan sasaran belajar, membantu dalam pembentukan
nilai pada anak (nilai hidup, nilai moral, nilai sosial), memilih
pengalaman belajar, menentukan metode atau strategi mengajar, dan yang
penting, menjadi model perilaku bagi siswa.
Menurut Davis (1987) menyebutkan ciri-ciri sebagai berikut :
·
- Sikap demokratis
- Ramah dan memberi perhatian perorangan
- Sabar
- Minat luas
- Penampilan yang menyenangkan
- Adil
- Tidak memihak
- Rasa humor
- Memberi perhatian pada masalah anak
- Kemahiran luar biasa dalam mengajar subjek tertentu
Menurut Maker (1982), karakteristik guru anak
berbakat dapat digolongkan menjadi :
·
Karakteristik filosofis : guru anak berbakat perlu mencerminkan sikap
kooperatif dan demokratis , serta mempunyai kompetensi dan minat terhadap
pembelajaran
·
Karakteristik professional : strategi untuk mengoptimalkan belajar siswa, keterampilan bimbingan dan penyuluhan serta
pemahaman psikologi siswa
· Karakteristik pribadi
: meliputi empati, kesejatian, aktualisasi diri, dan antusiasme atau semangat. Strategi MengajarDalam kegiatan mengajar sehari-hari dapat digunakan sejumlah strategi khusus yang dapat meningkatkan kreativitas.
1. Penilaian
Penilaian guru terhadap pekerjaan murid menurut Amabile
(1989) mungkin merupakan pembunuh kreativitas paling besar.
Pertama, memberikan umpan balik yang berarti daripada evaluasi yang abstrak dan tidak jelas.
Kedua, melibatkan siswa dalam menilai pekerjaan mereka sendiri dan belajar dari kesalahan mereka.
Ketiga, penekanannya hendaknya terhadap "Apa yang telah kau pelajari?" Dan bukan pada "Bagaimana kau melakukannya?"
Dalam kelas yang kreativitas, guru menilai pengetahuan dan kemajuan
siswa melalui interaksi yang terus-menerus dengan siswa. Pekerjaan
siswa dikembalikan dengan banyak catatan dari guru, terutama menampilkan
segi-segi yang baik dan yang kurang baik dari pekerjaan siswa. Sistem
ini membuat evaluasi lebih bersifat memberi informasi daripada
mengawasi. Siswa melihat komentar guru tidak sebagai hadiah atau hukuman
untuk mengawasinya, tetapi sebagai informasi yang berguna bagi belajar
dan kinerja siswa.
2. Hadiah
Anak
senang menerim hadiah dan kadang-kadang melakukan segala sesuatu untuk
memperolehnya. Hadiah yang terbaik untuk pekerjaan yang baik adalah yang
tidak berupa materi (intangible), seperti: senyuman atau
anggukan, kata penghargaan, kesempatan untuk menampilkan dan
mempersentasikan pekerjaan sendiri, dan pekerjaan tambahan. Jika iklim
dikelas sedemikian sehingga belajar menarik dan menyenangkan, makan
pekerjaan tambahan dapat merupakan hadiah.
3. Pilihan
Berilah
kesempatan anak untuk memilih. Kreativitas tidak akan berkembang jika
anak hanya melakukan sesuatu dengan satu cara. Berilah kegiatan yang
tidak berstruktur dalam struktur tertentu.
Menurut saya pribadi, di sini peranan sekolah dalam pembentukan kreatif dalam diri
saya sangat berpengaruh oleh guru dan kegiatan dari sekolah saya. Saya
mendukung tipe guru yang otoritatif yaitu memberikan kebebasan kepada
murid namun tetap diarahkan dan dikontrol dengan baik, namun saya
mendukung juga tipe guru yang otoriter yaitu sifat guru yang mengatur
dan memberikan sedikit kebebasan. Karena di sekolahan saya dulu,
terdapat murid-murid yang susah diatur sesuai dengan peraturan yang
berlaku dan membuat kebebasan sesuka hati mereka. Seperti, kekantin pada
saat jam pelajaran berlangsung, tidak memakai pakaian sekolah dengan
lengkap dan lain sebagainya. Tetapi tipe guru yang otoritatif yang
berperan dalam pembentukan kreativitas saya di sekolah. Peran Masyarakat
Simonton membuat perbedaan kritis antara dua tahap dalam kehidupan pencipta, yaitu : 1) kejadian sosiokultural yang dapat mempunyai pengaruh terhadap masa produktivitas pencipta. 2) kejadian sosiokultural yang dapat berpengaruh terhadap perkembangan pencipta.
KESIMPULAN
Simonton membuat perbedaan kritis antara dua tahap dalam kehidupan pencipta, yaitu : 1) kejadian sosiokultural yang dapat mempunyai pengaruh terhadap masa produktivitas pencipta. 2) kejadian sosiokultural yang dapat berpengaruh terhadap perkembangan pencipta.
Menurut Simonton masa perkembangan anak dan remaja sampai kedewasa
cenderung lebih nyata dipengaruhi oleh kejadian eksternal daripada masa
masa produktivitas khusus yang kebal terhadap kejadian eksternal,
kecuali keadaan sakit fisik dan perang. Ia menemuka tujuh perubah yang
mempengaruhi perkembangan kreatif seseorang yaitu: pendidikan formal,
adanya model peran, Zeitgeist, fragmentasi politis, peperangan, gangguan
sipil, dan ketidakstabilan politis.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang saya dapat mengenai ringkasan di atas ini adlah, peranan
dari keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat bermanfaat bagi saya.
Karena masing-masing peranan memberikan dampak yang berbeda-beda. Saya
juga dapat membangun kreativitas-kreativitas yang baru dari cara saya
bersosialisasi dengan keluarga, guru, teman sebaya, masyarakat. Karena
dari mereka, saya dapat belajar membangun moral yang berguna agar dapat menghasilkan sesuatu yang berguna terhadap diri saya pribadi nanti nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar